Minggu, 27 Januari 2013

Silaturrahmi ke Beberapa Instansi dan Tokoh Masyarakat

Hari Kedua :



Orientasi Lapangan
Desa Adiwerna terletak di Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Letak geografi kecamatan Adiwerna berbatasan dengan kecamatan Dukuhturi di utara Talang dan Pangkah di timur, kecamatan Slawi dan Dukuhwaru di selatan dan kecamatan Jatibarang Brebes di sebelah barat. Kecamatan Adiwerna memiliki 21 desa terdiri dari: Adiwerna, Bersole, Gumalar, Harjosari Kidul, Harjosari Lor, Kalimati, Kaliwadas, Kedungsukun, Lemahduwur, Lumingser, Pagedangan, Pagiyanten, Pecangakan, Pedeslohor, Penarukan, Pesarean, Tembok Banjaran, Tembok Kidul, Tembok Lor, Tembok Luwung, Ujungrusi. Desa Adiwerna beriklim sedang terletak pada ketinggian 500 meter diatas permukaan laut (dpl) dengan curah hujan rata- rata 1000 – 1500 mm / tahun. Jumlah penduduk Desa Adiwerna 5833 orang, 1173 orang laki-laki, dan 5898  orang perempuan yang terdiri dari 2925 KK dengan tingkat pendidikan sebagian besar lulusan SMA dan ada juga lulusan SD maupun SMP. Mata pencaharian penduduk desa Adiwerna sebagian besar wiraswasta.  Di desa ini terdapat industri rumahan (Home Industry) sentra industri tahu. Jumlah industri tahu terbanyak ada di dukuh Pesalakan, yang terdiri dari 5 RT dan 2 RW,  berjumlah 432 KK sekitar 90%. Di dukuh Pesalakan ini industri tahu telah membentuk paguyuban dengan nama BERKAH LESTARI. Dukuh industri tahu yang lainnya di desa Adiwerna adalah dukuh Kalimati dengan jumlah industri sekitar  50%, dan dukuh Rejosari 25 %. Ke dua dukuh ini belum memiliki satu bentuk organisasi/paguyuban. Di dukuh Pesalakan, para pekerja sebagian besar adalah perempuan (1 orang laki-laki 3 orang perempuan), yang berasal  dari dukuh setempat yang tidak memiliki usaha tahu, juga dari desa lainnya seperti Bumijawa, Cadirawa, dan Pesarean.

Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) adalah amal usaha di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah. Terkait dengan dunia pendidikan, Muhammadiyah telah mengelola pendidikan baik formal, informal maupun non formal. Untuk pendidikan formal, mengelola pendidikan PAUD, TK, SD sampai PT. Kerjasama antar amal usaha Muhammadiyah yang ada, akan memperkuat pencitraan Muhammadiyah dalam kiprah gerakannya. Oleh karenanya bentuk-bentuk kegiatan baik kegiatan inti, pendukung atau pendamping selalu diupayakan, termasuk diantaranya adalah silaturrohmi.
1. Silaturrohmi Ke SMP Muhammadiyah.
KKN Vokasi adalah kuliah kerja nyata, dimana konsep kegiatannya lebih menekankan pada pemberdayaan potensi local  yang ada di desa setempat. Potensi local bagi dunia pendidikan menjadi sangat penting Apalagi jika dikaitkan dengan tuntutan pengembangan kurikulum pada sekolah, atau dikenal dengan istilah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Setiap sekolah dituntut untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan sekitarnya. KKN Vokasi menjadi sangat perlu untuk diperkenalkan di sekolah-sekolah, agar peserta didik familiar dengan potensi local yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.  Termasuk memberi pemahaman terkait dengan tahu, baik cara pengolahannya, pemanfaatannya, juga limbahnya. Pemanfaatan limbah menjadi produk  yang lebih bermanfaat, perlu diperkenalkan kepada  peserta didik, agar kelak dapat menjadi peluang bagi kehidupannya kelak,  memberi kemanfaatan bagi  masa depannya.    
Terkait dengan hal di atas, maka silaturrohmi dengan sekolah-sekolah  menjadi suatu kegiatan yang layak untuk dilaksanakan. Apalagi  Universitas Muhammadiyah  Semarang (UNIMUS), merupakan lembaga pendidikan tinggi, memiliki tanggung jawab moral untuk ikut berpartisipasi meningkatkan kualitas  dunia pendidikan. Hal inilah yang menjadi landasan bagi KKN Vokasi UNIMUS di desa Adiwerna, untuk bersilatturrohmi dengan SMP Muhammadiyah Adiwerna. SMP ini memiliki nama yang unik, yaitu SMUNA Muhammadiyah (SMP Muhammadiyah Adiwerna)
Silaturrohmi mahasiswa KKN Vokasi yang berjumlah 10 mahasiswa didampingi oleh pembimbing ibu Dra.Eny Winaryati, M.Pd, diterima langsung oleh kepala sekolahnya yaitu Bapak Imam Rosyadi S.Ag Pertemuan antara  mahasiswa KKN dengan kepala sekolah berjalan sangat gayeng (akrab).  Kalimat-kalimat yang disampaikan oleh bapak kepala sekolah, telah membuat kami tertawa. Tidak jarang tertawa kami baru berderai setelah sejenak mencermati makna yang disampaikan oleh beliau. Kamipun berinisiatif untuk menorehkannya dalam tulisan ini, sebagai kenangan indah saat bersua dengan beliau. Ada beberapa kenangan yang dapat kami sampaikan diantarnya adalah:
  1. Cerita tentang pengalaman hidup bapak Imam yang selalu dipenuhi dengan kberuntungan
  2. Celoteh-celotehnya yang lucu tapi tidak jarang membuat kami bingung dulu untuk mencerna kosa katanya yang masih baru kami dengar
  3. Dan senyum sapanya yang semakin menghangatkan dan mengakrabkan sillaturrohmi kami di sana

2. Silaturrohmi dengan ketua PCM Adiwerna.
          Amal usaha Muhammadiyah sangat beragam, meliputi bidang keagamaan, kesehatan, social kemasyarakatan, pendidikan, juga ekonomi. Realitanya adalah dengan banyak berdirinya sekolah Muhammadiyah, rumah sakit, panti asuhan, koperasi, mushola, masjid, pondok pesantren, dll. Kemajuan masing-masing amal usaha ini, tidak bisa dilepaskan dari komitmen warga Muhammadiyah yang ada di wilayah tersebut. Oleh karenanya silaturrahmi dengan pimpinan persyarikatan Muhammadiyah ini, merupakan agenda yang perlu dilaksanakan. Itulah sebabnya mahasiswa KKN Vokasi, bersilaturrohmi dengan ketua PCM Adiwerna. Silaturrohmi diterima langsung oleh bapak ketua PCM Adiwerna yaitu Bapak Fatkhuri S.Pi atau dikenal dengan panggilan bapak Ti’ung. Kamipun juga berkesempatan sholat berjamaah di masjid ‘Al Islah’ yang berlokasi di depan rumah beliau. Selepas sholat, dan sebelum undur diri kami mendapat jamuan makan bakso bersama…………oh. Indahnya……..
Bapak Ti’ung  adalah seorang pengusaha yang sukses dibidang konveksi. Kesuksesan beliau diperoleh dengan usaha yang gigih, kerja keras, dan tanpa lelah. Beliau memulai usahannya setelah mengambil keputusan untuk tidak menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Keputusan ini menjadi tanjakan pertama untuk melakukan usaha yang tanpa lelah, untuk menciptakan lahan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitarnya. Kisah inilah yang dapat dipetik dan diambil hikmah oleh kami mahasiswa KKN Vokasi meneladaninya.
Beliau juga dikenal sebagai pemuda yang rajin solat tahajud dan puasa senin dan kamis pada waktu di bangku kuliah. Jadi bisa dibilang beliau telah menyeimbangkan antara kerja keras atau berikhtiar dengan senantiasa selalu bertawakal dan berdoa kepada Allah SWT.

3. Silaturrohmi dengan bapak RT 13 desa Adiwerna.
          Kami mahasiswa KKN Vokasi adalah pendatang baru di RT 13. Maka sudah menjadi suatu kewajiban, bila kami harus melaporkan keberadaan kami di wilayahnya. Nama bapak RT 13 adalah Bapak Subur Haryanto beliau memberi banyak penjelasan terkait dengan kondisi wilayahnya. Beliau member ipenjelasan terkait dengan nama-nama dukuh, RT, dan pengrajin tahu yang ada di RT 13 dan sekitarnya.
          Ada 11 dukuh di desa Adiwerna ini yang hampir semua dukuh ada pengrajin tahunya. Dan yang paling banyak pengrajin tahunya adalah dukuh Pesalakan yang insyaallah kami juga akan mengadakan pelatihan teknologi pemanfaatan ampas tahu di sana.
        Sebelum melakukan pelatihan kepada masyarakat, mahasiswa KKN Vokasi UNIMUS didampingi oleh Tim Pembimbing, melakukan survey yang terkait dengan produksi tahu. Hal ini dilakukan agar, pada saat melakukan kegiatan ketrampilan, mahasiswa memiliki pengetahuan yang lengkap: bagaimana proses pengolahan tahu, persiapan apa yang harus dilakukan oleh produsen tahu, apa saja tahap-tahapnya, kapan ampas tahu dihasilkan, bagaimana pengelolaan keuangannya, marketing yang diuusahakannya.
 

0 komentar:

Posting Komentar