By. Eny Weye.
Cacatan
pena yang ke-11, Eny Winaryati
Tahun.2013
Kukirim Setangkai Bunga
Setangkai
bunga perkabaran,
telah
sampai lebih dulu sebelum semua bermula.
dan
menjabat salam cinta yang menyemburat.
karena
temali rindu, teramat kuat
kemudian
mengakar di lahan kasih sayang.
Setangkai
bunga percintaan,
mengembara
di belantara kerinduan
menepis
sepi yang hendak mampir.
Setangkai
bunga tlah hadir,
dan
singgah di ranah kesejukan.
Setangkai
bunga senyuman,
tersungging
di sukma kenangan.
Engkau
hisap aromanya,
engkau
nikmati dalam imajinasi
bukan
ilusi yang dikebiri,
karena
telah hadir di sanubari.
Setangkai
bunga ini,
masih
kugenggam dengan sepuluh jemari,
dan kubenamkan
di hati,
kupejamkan
mata untuk kunikmati.
(Salam
untuk kalian semua sebuah tim yang kompak).
Cinta dibalik belukar
23
Januari 2013
Di
balik belukar, cinta berawal.
saat
menelisik, dan meyibak asa,
kala
pertama, penuh tanya.
Oh.
Semua
terjawab sebelum sepekan.
Engkau
kirim bukti kesejukan.
Dari
rangkaian kenangan, yang tersajikan.
Segudang
kreativitas, tertunjukkan.
Teriringi,
lompatan imajinasi.
Terekspresi,
sejuta motivasi.
Engkau
kembangkan, segepok angan.
Untuk
engkau hujamkan di bumi pertiwi.
pada
sanak family, terangkai sepakat memulai.
Tanpa
pamrih.
Tidak
juga harap diri,
Semua
tertuntaskan, menjelma.
Oh.
Sarapan Pagi
25
Januari 2013
Duhai kekasih,
engkau
menjadi gerbang terdepan
membuka
pintu keihlasan,
berjajar
rapi, mematutkan diri.
percaya
diri, penuh energy.
Duhai,
kekasih
Engkau
ratakan jalan setapak,
sebelum
kakimu menapak
melangkah
tegak,
menjadi
generasi berpredikat.
yang
diharap sejuta umat.
Karena
engkau miliki daya pemikat.
Duhai
kekasih,
Sebelum
semua memulai,
tlah
tersiapkan sejak dini,
terhidangkan
pada pagi hari,
untuk
sarapan pagi,
dengan
menu yang khas “imani”
agar
terlahirkan, generasi gagah berani
punya
eksistensi,
dan
menjadi pendekar pada seluruh lini.
(luar
biasa!).
Antara engkau dan aku
26
Kanuari 2013
Engkau….
Bukan
aku.
Engkau………
Adalah
kamu.
Engkau……….
Ada
pesona,
Engkau……….
Punya
charisma,
Engkau………
Bukan
aku.
Telanjur
tersimpan dihatiku.
Engkau……….
Balance-kan,
ntuk mencapai bejana berhubungan.
agar menjadi penyeimbang,
Antara
engkau dan aku.
Oh.
Indahnya.
Di balai desa
26
januari 2013
Di
balai desa, kita bersua.
buat
sepakat komitmen bersama.
Engkau
torehkan tinta bersahaja,
juga
bisikan mesra.
Pada
rentang pentautan cinta diantara kita.
Di
balai desa,
Engkau
ukir kenang.
membentangkan
tautan rasa.
Tersambungkan
temali keajaiban.
Nuansa
menjelma, meruah penuh dedikasi.
Membumikan
raga agar tampil mandiri.
menjadi
terbiasa dan amat biasa,
Karena
telah mengakar di sanubari
KOMPROMI
27
Januari 2013
Tanpa
meja kita melingkar.
Tanpa
konsumsi, tetap ada motivasi.
Tak
ada protokoler, semua serba mengalir.
Tak
ada basa-basi, tertuntaskan lewat kompromi.
Lantai,
dinding, dan atap, bukanlah penyekat.
Angin
dan debu, menjadi sahabat.
Seyapnya
malam, benderangnya siang,
menjadi
saksi keabadian.
Mengalir
semua yang tersimpan didada,
Membekas.
Ntuk
tunjukkan sinopsis yang terumuskan.
Pada
kompromi, yang terjadi,
Semua
selesai sejak dini,
Alhamdulillah.
Berjamaah
27
januari 2013
Imamah!
Konsepsi
yang terpatri.
Imamah!
Langkah
pasti, yang terjadi.
Imamah!
Jadikan
istiqomah terinternalisasi.
Imamah!
Kondisi
pada semua lini.
Imamah!
Tak
kan terpetik lunturkan diri.
Imamah!
Iman,
menghujam kuat sekali.
Imamah!
Makna
tersirat, karena bermartabat.
Menjabat
amanat. lahirkan kepentingan umat,
kelakkan
diingat, menjadi saksi di hari kiamat.
Di Stasiun Tegal
28
januari 2013
Di
stasiun ini,
beribu
lambaian mengantar kepergian
Berjajar
rapi, teriring senyuman
Belum
tertuntaskan perbincangan
harus
diselesaikan pada akhir pekan,
Di Tegal
ini,
Berlaksa
kesan membumi
Berjuta
angan, mainkan strategi.
Tak
inginkan kata berlalu sepi,
Tak
ada harap, yang lahirkan mimpi-mimpi.
Di
stasiun Tegal ini,
Kita
buat janji.
Kalau
ini bukanlah yang pertama kali,
Juga
bukan yang terakhir.
Rantai
gerbong ini, tersambung kuat sekali
mentautkan
perjanjian, ntuk sampaikan tongkat estafeta
pada
gerbong sesudahnya.
Makna
tersiratkan!
Kalaulah
perjuangan tak berpangkal akhir,
Karena
rel-rel ini menjadi pengikat,
kalau
kerrta bekal lewat.
tanda
kehidupan belum tamat.
Berproses.
perjuangan berkata jangan buat sekat,
sampaikan
kalimat. Lanjutkan!
ANAKKU
28
januari 2013
Anakku,
Aku
titipkan PR yang tersisa.
Untuk
engkau selesaikan bersama
Terbagi
rata, lahirkan ghiroh pada sesama.
Anakku.
Engkau
lepaskan panah kesungguhan
Engkau
hujamkan pedang kepekaan
Engkau
lemparkan tonggak pesepakatan.
Sungguh,
engkau tlah lahir menjadi perisai
Kuatkan
benteng, menjadi pagar melingkupi
Tak
ada rongga perselisian
Tak
ada waktu perseteruan
Waktu
terbagi, tak ada sisa
Berlomba,
melukis memori untuk diabadikan.
Oh.
Engkau menjadi penyejuk hati,
Dalam
bingkai, mengamini.
(bunda
berharap kalian bersepuluh kompak selalu)
AMPRUT
28
januari 2013
Kata
ini tak pernah singgah dihatimu
Jika
tak berkutat dengan tahu
Engkaupun
menjadi tahu,
Berharap
untuk tampil, digugu dan ditiru,
Bak
guru, yang kharismanya lahirkan pembaharu.
Engkau
dielu-elu, oleh banyak ibu-ibu,
Dihormati,
karena berpribadi
Engkau
siapkan segalanya sebelum memulai.
Engkau
ikhtiari, ntuk matangkan diri
Engkau
berjanji, lahirkan keihlasan yang terpatri.
Kehati-hatian
bukan kecerobohan.
Agar
tak temui kegagalan.
Ntuk
tampilkan diri nan terdepan.
Tak
hanya mengumbar jargon lelucon
Yang
hanya nikmat untuk ditonton.
Karna
engkau tlah menjadi lakon.
(jadilah
orang pertama memulai).
Semarang-Tegal
29
Januari 2013
Waktu
bukan halangan,
Jarak
bukan rintangan.
Semarang-Tegal,
terasa
sejengkal.
Selaput
rindu,
telanjur
melingkupi
Selimut
kasih-sayang,
tepikan
kegersangan.
lahirkan
kenang asmara,
sempitkan
jarak diantara kita.
Semua
terjalani,
meski
banyak aral yang harus dilalui.
Semarang-Tegal,
Tegal-Semarang.
Dalam
satu rengkuhan,
Satu
kepal tangan,
Untuk
sampaikan,
Yes!
Sukseskan!
Bersepuluh.
29
Januari 2013
Sepuluh
jejaka, nan jenaka.
Sepuluh
bujang, bukanlah anak ingusan.
Meski
lahir dalam tiga pekan,
namun
bukan anak instan,
yang
hanya inginkan kemapanan.
Tersirat
misi terdepan.
Penuh
ambisi, berdedikasi.
Kebak
harap,
yang
tak inginkan tiarap.
Mengejar
cita-cita,
mendesain
penuh rasa,
kongkritkan
imajinasi,
tertuang
di atas lembar ntuk diteladani.
jadilah
figure yang dihormati.
Tampil
percaya diri,
trampil
nan teliti.
Engkau
telah siap,
Jika
hendak didaulat,
tongkat
estafeta ini, peganglah kuat-kuat.
TAHU
29
januari 2013
Pemudaku,
Dipundakmu
tersampir masa depan.
Pada
langkahmu, berdetak harapan.
Genggam
tanganmu, meraih cita-cita.
untuk
engkau rajut dengan benang kesungguhan.
Lantun
suaramu, menggema keberanian.
Tatap
matamu, pendarkan kesejukan.
Aura
wajahmu, teduhkan ketundukan.
Engkau
dinanti berjuta umat,
Pesonamu
kembangkan kehangatan.
Generasiku,
Tak
ada kata-kata yang patut terucapkan,
Pilihan
kata bijak, kukirim hanya untukmu.
Aku
hanya mampu berucap:
“I
Love You”