Minggu, 27 Januari 2013

Tetap berkegiatan walaupun ‘libur’

Hari Kelima :


Hari jumat merupakan hari libur bagi para mahasiswa, karena tidak ada jadwal pendampingan dengan ibu-ibu dalam pemanfaatan teknologi ampas tahu menjadi makanan alternative. Hari ini mereka mengagendakan untuk pergi ke percetakan guna mencetak spanduk dan x-banner untuk dipasang di posko di rumah Ibu Joko (ibu pemilik rumah, tempat mereka tinggal). Selama KKN mereka memang tinggal di rumah tersebut selain sebagai tempat untuk tidur, juga digunakan untuk posko KKN.
Tidak hanya pergi ke percetakan, mereka juga membagi tugas untuk ada yang pergi ke pasa untuk membeli perlengakapan bumbu yang sudah mulai habis digunakan untuk pemanfaatan ampas tahu dengan ibu-ibu. Namun, hari mereka kekuragan satu anggota yang ijin pulang untuk menjalankan tugas dari tempat dia kerja. Dia adalah Rangga, dia mendapat tugas dari tempat dia kerja untuk pergi ke SMP 29 Semarang guna memperbaiki beberapa computer di sana. Jadi dia hari ini pulang ke Semarang dan akan kembali lagi ke Adiwerna hari minggu pagi.
Walaupun kehilangan satu anggota, mereka tetap bersemangat untuk terus mengisi hari jumat dengan kegiatan-kegiatan. Selain dua kegiatan di atas, pada siang harinya mereka dikordinasi oleh ketua kelompoknya langsung, Ainur Ridlo untuk berlatih memanfaatkan ampas tahu menjadi beberapa makanan alternative, yaitu menjadi cheese stik dan mie. Dan mereka juga berinisiatif untuk membuat tepung dari ampas tahu.
Merekapun mulai beli ampas tahu di Ibu Darkiah, pengrajin tahu depan posko KKN. Mereka memang hanya membutuhkan ampas tahu sedikit, karena hanya untuk berlatih dan bereksperimen sebelum turun langsung di lapangan mendampingi ibu-ibu. Dan Alhamdulillah juga, ketia di Bu Darkiah, mereka malah diberi ampas tahu secara gratis.
Mulai lah pembuatan makan alternative dari ampas tahu. Cholis dan Mufid mengkondisikan untuk membuat cheese stik. Mereka cukup ahli dalam pembuatan makanan cemilan ini. Selain karena waktu di Semarang sudah pernah berlatih, juga karena mereka termasuk mahasiswa yang cukup rajin dan selalu memperhatikan waktu diberi pembekalan oleh Bu Aminah di Semarang. Makanan berikutnya yaitu mie, makanan ini dibuat oleh Wawan dan Samsul. Mereka pada saat mulai cukup yakin dalam membuatnya, tapi waktu di tengah perjalanan pembuatan, merka sedikit membuat kesalahan dalam ukuran penakarannya salah satu bumbu. Karena sudah terlanjur dimasukan ke dalam adonan, jadi mereka memutuskan untuk tetap melanjutkan sampai finishing.
Ketika dua makanan tersebut masih dalam proses pembuatan, Rohman dan Andy berinisiatif untuk membuat tepung dengan ampas tahu. Walaupun hari ini mendung dan sempat turun hujan, tapi tidak mengahalangi mereka untuk membuatnya. Karena untuk membuat tepung dari ampas tahu, harus dikeringakan sehari bisa dengan sinar matahari atau lemari cabinet (alat pengering yang ada di lab. UNIMUS). Dan mereka pun cukup berhasil dalam membuat tepung tersebut walaupun hasil akhirnya kurang lembut.
Setelah melihat mereka selesai dengan tepungnya, para mahasiswa pembuat cheese stik dan mie juga selesai. Kemudian mereka secara bergantian mencoba makanan-makanan tersebut. Dan cheese stik mendapat sambutan positif dari para mahasiswa bahkan dari Bu Joko, karena lumayan enak. Namun untuk mie, karena tadi waktu penakaran di adonannya sempat salah, jadi tidak terlau sempurna hasil akhir dari pembutan mie tersebut.
Dengan melakukan beberapa latihan dulu sebelum turun ke lapangan mendampingi ibu-ibu, diharapkan mereka bisa lebih maksimal dalam memberikan pengarahan sehingga hasil pengolahan ampas tahu menjadi beraneka macam makanan pun menjadi lebih enak dan disukai oleh para ibu-ibu.

0 komentar:

Posting Komentar