Hari Kelima :
Hari
jumat merupakan hari libur bagi para mahasiswa, karena tidak ada jadwal
pendampingan dengan ibu-ibu dalam pemanfaatan teknologi ampas tahu menjadi
makanan alternative. Hari ini mereka mengagendakan untuk pergi ke percetakan
guna mencetak spanduk dan x-banner untuk dipasang di posko di rumah Ibu Joko
(ibu pemilik rumah, tempat mereka tinggal). Selama KKN mereka memang tinggal di
rumah tersebut selain sebagai tempat untuk tidur, juga digunakan untuk posko
KKN.
Tidak
hanya pergi ke percetakan, mereka juga membagi tugas untuk ada yang pergi ke
pasa untuk membeli perlengakapan bumbu yang sudah mulai habis digunakan untuk
pemanfaatan ampas tahu dengan ibu-ibu. Namun, hari mereka kekuragan satu
anggota yang ijin pulang untuk menjalankan tugas dari tempat dia kerja. Dia
adalah Rangga, dia mendapat tugas dari tempat dia kerja untuk pergi ke SMP 29
Semarang guna memperbaiki beberapa computer di sana. Jadi dia hari ini pulang
ke Semarang dan akan kembali lagi ke Adiwerna hari minggu pagi.
Walaupun
kehilangan satu anggota, mereka tetap bersemangat untuk terus mengisi hari
jumat dengan kegiatan-kegiatan. Selain dua kegiatan di atas, pada siang harinya
mereka dikordinasi oleh ketua kelompoknya langsung, Ainur Ridlo untuk berlatih
memanfaatkan ampas tahu menjadi beberapa makanan alternative, yaitu menjadi
cheese stik dan mie. Dan mereka juga berinisiatif untuk membuat tepung dari
ampas tahu.
Merekapun
mulai beli ampas tahu di Ibu Darkiah, pengrajin tahu depan posko KKN. Mereka
memang hanya membutuhkan ampas tahu sedikit, karena hanya untuk berlatih dan
bereksperimen sebelum turun langsung di lapangan mendampingi ibu-ibu. Dan
Alhamdulillah juga, ketia di Bu Darkiah, mereka malah diberi ampas tahu secara
gratis.
Mulai
lah pembuatan makan alternative dari ampas tahu. Cholis dan Mufid
mengkondisikan untuk membuat cheese stik. Mereka cukup ahli dalam pembuatan
makanan cemilan ini. Selain karena waktu di Semarang sudah pernah berlatih,
juga karena mereka termasuk mahasiswa yang cukup rajin dan selalu memperhatikan
waktu diberi pembekalan oleh Bu Aminah di Semarang. Makanan berikutnya yaitu
mie, makanan ini dibuat oleh Wawan dan Samsul. Mereka pada saat mulai cukup
yakin dalam membuatnya, tapi waktu di tengah perjalanan pembuatan, merka
sedikit membuat kesalahan dalam ukuran penakarannya salah satu bumbu. Karena
sudah terlanjur dimasukan ke dalam adonan, jadi mereka memutuskan untuk tetap
melanjutkan sampai finishing.
Ketika
dua makanan tersebut masih dalam proses pembuatan, Rohman dan Andy berinisiatif
untuk membuat tepung dengan ampas tahu. Walaupun hari ini mendung dan sempat
turun hujan, tapi tidak mengahalangi mereka untuk membuatnya. Karena untuk
membuat tepung dari ampas tahu, harus dikeringakan sehari bisa dengan sinar matahari
atau lemari cabinet (alat pengering yang ada di lab. UNIMUS). Dan mereka pun
cukup berhasil dalam membuat tepung tersebut walaupun hasil akhirnya kurang
lembut.
Setelah
melihat mereka selesai dengan tepungnya, para mahasiswa pembuat cheese stik dan
mie juga selesai. Kemudian mereka secara bergantian mencoba makanan-makanan
tersebut. Dan cheese stik mendapat sambutan positif dari para mahasiswa bahkan
dari Bu Joko, karena lumayan enak. Namun untuk mie, karena tadi waktu penakaran
di adonannya sempat salah, jadi tidak terlau sempurna hasil akhir dari pembutan
mie tersebut.
Dengan
melakukan beberapa latihan dulu sebelum turun ke lapangan mendampingi ibu-ibu,
diharapkan mereka bisa lebih maksimal dalam memberikan pengarahan sehingga
hasil pengolahan ampas tahu menjadi beraneka macam makanan pun menjadi lebih
enak dan disukai oleh para ibu-ibu.
0 komentar:
Posting Komentar